Jumat, 22 Maret 2019

TAHAP PASKA PRODUKSI : MENYUTRADARAI GAMBAR



A.    TAHAP PASKA PRODUKSI

Tahap paska produksi yang secara umum sering disebut dengan tahap editing ini merupakan tahap terakhir yang dilakukan setelah shooting atau pengambilan gambar untuk menggabungkan seluruh hasil pengambilan gambar dengan unsure suara maupun visual lainnya. Dalam tahap ini biasanya dilakukan beberapa langkah yaitu :

1.     Off line editing

Pada saat off line editing ini seluruh gambar yang sudah diambil pada saat shooting dimasukkan dalam mesin editing. Dalam tahap off line editing atau seringkali disebut dengan rough editing ini biasanya penyambungan gambar masih terlihat kasar dan biasanya belum diberi transisi gambar yang memadai meskipun urutan gambar sudah sesuai seperti dalam scenario atau naskah.

2.     On line editing 

Berdasarkan hasil dari off line editing maka dilakukan tahan editing on line yang menambahkan transisi dalam pengabungan gambar.

3.     Titling / sub titling

Apabila diperlukan dalam proses in line editing ini juga ditambakan titling atau judul ataupun sub titling atau sub judul yang dibutuhkan sesuai dengan naskah atau scenario. Basanya setiap mesin editing juga menyediakan berbagai macam tipe huruf dan ukuran berikut dengan gerakan pemunculan huruf yang bervariasi.

4.     Animations 

Sama dengan penambahan titling atau sub titling dalam proses ini juga biasa saja dimasukkan hasil animasi yang sudahdibuat dalam tahap produksi sesuai dengan scenario.

5.     Special effects

Setelah semua gambar menyatu sesuai dengan urutan dalam naskah maka apabila diperlukan bisa pula ditambahkan special effects seperti pijar api, sinar, dengan berbagai warnai dan bagaimananya.

6.     Audio editing 

Setelah semua unsure video selesai disatukan, proses berikutnya adalah mengedit audio dengan menyesuaikan dengan gambar yang sudah diedit. Adapun unsure audio yang telah diedit adalah:
a.     Narasi/cerita
b.     Atsmosphere/suara alam atau lingkungan sekitar
c.      Sound efek / efek suara seperti pintu ditutup dan lain-lain
d.     Ilustrasi music
e.     Dubbing/ pengisian suara talent

7.     Mixing 

Setelah semua proses editing on line baik berupa penyatuan unsure video maupun audio, tahap paling akhir dalam tahap paska produksi ini adalah proses mixing. Proses ini berusaha membuat keseimbangan semua unsure baik gambar maupun suara agar jelas, rapid an sinkron anatara gambar dengan suara maupun antara satu unsure suara dengan suara lain.


B.    JENIS EDITING

1.     Continuity editing

Jenis editing yang mengutamakan kontinuitas antara satu gambar dengan gambar yang lain ini menempatkan editing sebagai alat untuk menghubungkan beberapa titik dari obyek yang sedang melakukan aktivitas baik berupa dialog maupun gerakan lainnya.

2.     Relational editing

Dalam editing jenis ini dilakukan intercutting atau pemotongan beberapa gambar yang berbeda antara satu aktivitas dengan akltivitas yang lain. Meskipun gambar yang digunakan seolah tidak mempunyai hubungan secara langsung, namun apabila hasilnya sudah disatukan maka hubungan antara gambar tadi menjadi gambling.

3.     Dynamic editing

Berbeda dengan continuity editing, dalam dynamic editing intercutting antara gambar terkadang tidak secara gampang dihubungkan oleh penonton. Beberapa gambar dalam editing jenis seolah tidak ada hubungannya satu sama lain. Oleh karena itu, penafsiran penonton akan makna hubungan satu gambar dengan gambar yang lainmemainkan peranan penting di sini.


C.     TRANSISINDALAM EDITING

1.     Cut 

Adalah perpindahan gambar secara  mendadak dari gambar satu ke gambar lain tanpa ada tumpukan gambar di antara keduanya yang dapat memberikan perubahan scene, memendekan waktu, membuat variasi sudut pandang dan membangun sebuah image atau ide.

2.     Dissolve 

Perpindahan gambar dari satu gambar ke gambar lain secara perlahan sehingga transisi gambar kelihatan halus dan tidak teras karena ada tumpukan gambar di antara kedua gambar tersebut.

3.     Fade in

Perpindahan gambar dari blank atau layar hitam ke normal secara perlahan. Biasanya transisi ini dipakai saat memulai sebuah film/video.

4.     Fade out

Perpindahan gambar dari normal ke blank atau layar hitam secara perlahan. Biasanya transisi ini dipakaisaat akan mengakhiri sebuah fil/video.

5.     Wipe

Perpindahan gambar dari dengan menggunakan tekik switching gambar dengan berbagai macam versi sesuai dengan yang disediakan oleh mesin editing.

6.     Sound transition

Selain transisi gambar, editing bisa dibantu ileh transisi suara yang berupa music, narasi atau penggalan kata dalam dialog.

7.     Super impose 

Yaitu menggabungkan dua gambar menjadi satu dengan memberikan prosentase prosentase baik untuk gambar pertama maupun gambar kedua yang bisa jadi tidak sama tergantung kesan yang akan ditimbulkan.

8.     Matte-key 

Menggabungkan dua gambar menjadi satu dengan memuat kunci pada satu gambar seperti contoh gambar pertama dibuat sebagai lingkaran dengan gambar yang blur atau kurang jelas sedangkan gambar kedua ditaruh di tengahnya.

9.     Chroma-key

Menggabungkan dua gambar dengan menggunakan background warna biru, hijau, hitam, atau merah dengan cara memberikan background warna tersebut pada gambar pertama yang digabungkan dengan gambar dengan gambar kedua sebagai background sehingga hasilnya adalah subyek pada gambar pertama sudah tergabung satu dengan background

Tidak ada komentar:

Posting Komentar