A. TAHAP PASKA PRODUKSI
Tahap paska produksi yang secara umum
sering disebut dengan tahap editing ini merupakan tahap terakhir yang dilakukan
setelah shooting atau pengambilan gambar untuk menggabungkan seluruh hasil
pengambilan gambar dengan unsure suara maupun visual lainnya. Dalam tahap ini
biasanya dilakukan beberapa langkah yaitu :
1.
Off line editing
Pada saat off line editing ini seluruh gambar yang
sudah diambil pada saat shooting dimasukkan dalam mesin editing. Dalam tahap off line editing atau seringkali disebut
dengan rough editing ini biasanya
penyambungan gambar masih terlihat kasar dan biasanya belum diberi transisi
gambar yang memadai meskipun urutan gambar sudah sesuai seperti dalam scenario atau
naskah.
2.
On line editing
Berdasarkan hasil dari off
line editing maka dilakukan tahan editing
on line yang menambahkan transisi dalam pengabungan gambar.
3. Titling / sub titling
Apabila diperlukan dalam
proses in line editing ini juga ditambakan titling atau judul ataupun sub
titling atau sub judul yang dibutuhkan sesuai dengan naskah atau scenario. Basanya
setiap mesin editing juga menyediakan berbagai macam tipe huruf dan ukuran
berikut dengan gerakan pemunculan huruf yang bervariasi.
4. Animations
Sama dengan penambahan
titling atau sub titling dalam proses ini juga biasa saja dimasukkan hasil animasi
yang sudahdibuat dalam tahap produksi sesuai dengan scenario.
5. Special effects
Setelah semua gambar
menyatu sesuai dengan urutan dalam naskah maka apabila diperlukan bisa pula
ditambahkan special effects seperti pijar api, sinar, dengan berbagai warnai
dan bagaimananya.
6. Audio editing
Setelah semua unsure video
selesai disatukan, proses berikutnya adalah mengedit audio dengan menyesuaikan
dengan gambar yang sudah diedit. Adapun unsure audio yang telah diedit adalah:
a.
Narasi/cerita
b.
Atsmosphere/suara
alam atau lingkungan sekitar
c.
Sound
efek / efek suara seperti pintu ditutup dan lain-lain
d.
Ilustrasi
music
e.
Dubbing/
pengisian suara talent
7. Mixing
Setelah semua proses
editing on line baik berupa penyatuan unsure video maupun audio, tahap paling
akhir dalam tahap paska produksi ini adalah proses mixing. Proses ini berusaha
membuat keseimbangan semua unsure baik gambar maupun suara agar jelas, rapid an
sinkron anatara gambar dengan suara maupun antara satu unsure suara dengan
suara lain.
B. JENIS EDITING
1. Continuity editing
Jenis editing yang
mengutamakan kontinuitas antara satu gambar dengan gambar yang lain ini
menempatkan editing sebagai alat untuk menghubungkan beberapa titik dari obyek
yang sedang melakukan aktivitas baik berupa dialog maupun gerakan lainnya.
2. Relational editing
Dalam editing jenis ini
dilakukan intercutting atau pemotongan beberapa gambar yang berbeda antara satu
aktivitas dengan akltivitas yang lain. Meskipun gambar yang digunakan seolah
tidak mempunyai hubungan secara langsung, namun apabila hasilnya sudah
disatukan maka hubungan antara gambar tadi menjadi gambling.
3. Dynamic editing
Berbeda dengan continuity editing,
dalam dynamic editing intercutting antara gambar terkadang tidak secara gampang
dihubungkan oleh penonton. Beberapa gambar dalam editing jenis seolah tidak ada
hubungannya satu sama lain. Oleh karena itu, penafsiran penonton akan makna
hubungan satu gambar dengan gambar yang lainmemainkan peranan penting di sini.
C. TRANSISINDALAM EDITING
1. Cut
Adalah perpindahan gambar
secara mendadak dari gambar satu ke
gambar lain tanpa ada tumpukan gambar di antara keduanya yang dapat memberikan
perubahan scene, memendekan waktu, membuat variasi sudut pandang dan membangun
sebuah image atau ide.
2. Dissolve
Perpindahan gambar dari
satu gambar ke gambar lain secara perlahan sehingga transisi gambar kelihatan
halus dan tidak teras karena ada tumpukan gambar di antara kedua gambar
tersebut.
3. Fade in
Perpindahan gambar dari
blank atau layar hitam ke normal secara perlahan. Biasanya transisi ini dipakai
saat memulai sebuah film/video.
4. Fade out
Perpindahan gambar dari
normal ke blank atau layar hitam secara perlahan. Biasanya transisi ini
dipakaisaat akan mengakhiri sebuah fil/video.
5. Wipe
Perpindahan gambar dari
dengan menggunakan tekik switching
gambar dengan berbagai macam versi sesuai dengan yang disediakan oleh mesin
editing.
6. Sound transition
Selain transisi gambar,
editing bisa dibantu ileh transisi suara yang berupa music, narasi atau
penggalan kata dalam dialog.
7. Super impose
Yaitu menggabungkan dua
gambar menjadi satu dengan memberikan prosentase prosentase baik untuk gambar
pertama maupun gambar kedua yang bisa jadi tidak sama tergantung kesan yang
akan ditimbulkan.
8. Matte-key
Menggabungkan dua gambar
menjadi satu dengan memuat kunci pada satu gambar seperti contoh gambar pertama
dibuat sebagai lingkaran dengan gambar yang blur atau kurang jelas sedangkan
gambar kedua ditaruh di tengahnya.
9. Chroma-key
Tidak ada komentar:
Posting Komentar